Month: September 2007

Visi Antropokosmik dalam Pemikiran Islam

stilte.jpgOleh William C. Chittick

ABSTRAK

Visi antropokosmik menegaskan dunia sebagai objek tidak dapat dipisahkan dengan manusia sebagai subjek. Kegunaan pengetahuan tidak untuk memanipulasi dunia tetapi untuk memahami dunia dan diri kita sendiri sedemikian sehingga kita dapat memenuhi kesempurnaan kemanusiaan kita. Penulis menyoroti masalah ini dalam kerangka hikmah (wisdom) karena disiplin ini menghasilkan tokoh-tokoh yang dirujuk oleh sejarahwan Barat dan ilmuwan dunia modern Muslim sekarang ini. Pendekatan ini telah mendiskusikan signifikansi keberadaan dan kemenjadian tanpa mengisyarakatkan kepercayaan kepada dogma Islam.
(lebih…)

Subjektivitas dalam Tasawuf: Konsepsi Ibn ‘Arabi tentang Tuhan, Kosmos dan Penemuan Diri

meditation.jpgOleh Saleh Rahmana
Abstrak:

Bagi Ibn ‘Arabi, pemisahan antara Khalik dan makhluk merupakan fenomena imajinatif kosmos di samping aktivitas pembayangan manusia. Pengenalan Wujud kepada entitas-entitas permanen berlangsung tidak sebagaimana pengenalan Diri-Nya terhadap Diri-Nya, melainkan sesuai dengan kapasitas persiapan entitas-entitas permanen dalam menerima penyingkapan atau pengenalan Wujud. Untuk mengetahui watak sebenarnya dari kosmos tentu saja kita harus “melenyapkan” pemahaman yang memisahkan antara al-Haqq dan ciptaan. Masing-masing individu memperoleh penyingkapan-diri Tuhan yang khas. Kesadaran inilah yang membuat para gnostik untuk tidak membuat-buat istilah teknis yang dapat menghasilkan pengetahuan positif tentang bentuk penyingkapan-Nya.
(lebih…)

Logika Tindakan: Membangun Sistem Nilai Religius

centralprocess_12x10.jpgOleh Ammar Fauzi Heryadi

Abstrak

Sepanjang sejarah filsafat dan pemikiran, persoalan etika: baik dan buruk, sebagai kehidupan praktis manusia, tak henti-hentinya mengundang perdebatan. Apakah perbuatan baik dan buruk itu? Bagaimanakah manusia menentukan nilai suatu perbuatan itu baik atau buruk? Dalam tulisan ini, penulis, dengan beranjak dari logika Aristotelian, mencoba membuktikan bahwa persoalan ini tak akan pernah selesai tanpa sinergitas antara akal dengan agama.
(lebih…)

Hambatan-Hambatan dalam Dialog Antar-Agama

hasan-hanafi.jpgOleh Hassan Hanafi
ABSTRAK

Agama dinamis, lawan dari agama statis, adalah konsep keagamaan yang bersifat liberal, spiritual, modernis, moral, internal, individual dan manusiawi, dan hasil dari pengalaman religius mendalam yang datang dari kedalaman hati manusia. Kredo, ritual, hukum, kesucian, institusi, sejarah adalah konsep sekunder dalam agama dinamis yang tidak bisa mengantarkan orang pada dialog agama. Sebaliknya, Transendensi membebaskan pikiran manusia dari dogmatisme, fiksasi, pendewaan dan materialisme. Ia merupakan sebagai sebuah konsep metafisik, kode etik universal, norma perilaku, dan sebuah nilai untuk dikuasai. Ia sama dengan bukti rasional, dengan kecenderungan umat manusia untuk selalu mencari yang melampaui. Dalam yang universal, semua yang partikular bertemu. Transendensi melindungi persamaan semua orang, budaya dan agama.
(lebih…)

Tauhid dan Pembebasan

farid-esack.jpegOleh Farid Esack

ABSTRAK

Keesaan Allah hanya akan berarti apabila sebuah tata tertib tauhid teraktualisasi dalam kehidupan pribadi dan sosial-ekonomi. Bahwa hati yang kosong dari perlawanan terhadap kemunkaran dan penindasan adalah hati yang kosong dari keimanan. Sebuah kepribadian tauhid adalah sebuah makhluk yang terintegrasi dan harmonis, yang menjadi satu dengan dirinya, lingkungan alamnya dan dengan Allah. Ia tidak dapat dan tidak akan membagi hidup ke dalam kehidupan yang religius dan sekuler, privat dan publik, spiritual dan politik, karena hal itu melanggar filsafat integrasionis yang melekat dalam tauhid. Ia tidak hanya mengamati dan menentang sistem yang menciptakan dan mengekalkan kelaparan atau kekuatan sosiologis-cum-industrial yang memunculkan sikap permisif yang tak bermoral, tetapi juga mengamati dan menentang perannya di dalam sistem atau kekuatan tersebut.
(lebih…)

Selalu Ada Perempuan Hebat di Samping Lakilaki Hebat

Selalu ada perempuan hebat di samping lakilaki hebat

Thomas Wheeler, CEO Massachusetts Mutual Life Insurance Company, dan istrinya sedang menyusuri jalan raya antarnegara bagian ketika menyadari bensin mobilnya nyaris habis. Wheeler segera keluar dari jalan raya bebas hambatan itu dan tak lama kemudian menemukan pompa bensin yang sudah bobrok dan hanya punya satu mesin pengisi bensin. (lebih…)

Kentutologi atau Ilmu Kentut

Sekali-sekali tidak ada salahnya mengadakan penelitian mengenai masalah kentut, mungkin ada rekan-rekan yang menilai bahwa ini jorok, tetapi tanya saja sama diri sendiri, manusia mana di dunia ini yang tidak pernah kentut. Apakah kata “kentut” ini harus diganti oleh kata “bersiul” agar lebih sopan kedengarannya, tentu tidak mungkin bukan. Kentut adalah Kentut tidak bisa diperhalus maupun dipersopan.

1. Dari mana asal kentut ?
Dari gas dalam usus. Gas dalam usus berasal dari udara yang kita telan, yang menerobos ke usus dari darah, gas dari reaksi kimia & gas dari bakteri dalam perut. (lebih…)

Dari Ego Insani Menuju Ego Ilahi

iqbal1.jpg“Satu-satunya tenaga ampuh yang akan dapat melawan sebab-sebab kemerosotan dalam suatu bangsa, ialah dengan membentuk individu yang berkepribadian. Individu-individu yang demikian itu sudah dapat menyatakan arti hidup yang sesungguhnya. Mereka membukakan cara-cara baru yang membuat kita mulai melihat, bahwa lingkungan kita bukan sesuatu yang suci dan tak dapat diganggu-gugat, melainkan masih perlu diperbaiki.” (The Reconstruction of Religious Thought in Islam, Bab 6) (lebih…)

Nestapa Pendidikan di Indonesia

Sudah lama pendidikan kita mengalami involusi, tanpa arah dan tujuan yang jelas. Sistem pendidikan seperti kendaraan tanpa kemudi, atau malah kendaraan yang kebanyakan supirnya, hanya mengikut arus permainan politik elit dan rakyat hanya sebagai objek.
Trauma oleh ruwetnya konflik ideologis pada masa Soekarno, Soeharto menjalankan kontrol sistem pendidikan yang sangat ketat namun menampilkan diri sebagai tokoh pendidikan yang peduli rakyat. Pendirian bangunan dan sarana pendidikan, sebagai syarat dan pamer politik pembangunan, tidak diiringi oleh pembenahan sistem secara signifikan.
(lebih…)

Manusia Kosmik dalam Sistem Ekonomi Berbasis Pengetahuan

dcp_0009.jpgABSTRAK: Strategi menghadapi abad 21 adalah meningkatkan kekuatan pengetahuan manusia. Untuk itu, manusia perlu mempunyai skenario, tertib, dan perencanaan. Growth (pertumbuhan) adalah perkembangan yang berkesinambungan menuju ke suatu titik keseimbangan dan kesempurnaan, bukan sekadar change (perubahan). Dengan menerapkan tradisi berfikir “berubah dan bertumbuh” dan “lengkap-sempurna,” manusia dapat memaksimalkan potensinya menuju insan kamil. Mereka yang punya kelengkapan knowledge culture (budaya pengetahuan) dalam hal reading culture (budaya membaca), learning culture (budaya belajar), dan spiritual culture (budaya ruhani) dipastikan dapat berkompetisi dalam arus globalisasi ini.

(lebih…)