ABSTRAK
Visi antropokosmik menegaskan dunia sebagai objek tidak dapat dipisahkan dengan manusia sebagai subjek. Kegunaan pengetahuan tidak untuk memanipulasi dunia tetapi untuk memahami dunia dan diri kita sendiri sedemikian sehingga kita dapat memenuhi kesempurnaan kemanusiaan kita. Penulis menyoroti masalah ini dalam kerangka hikmah (wisdom) karena disiplin ini menghasilkan tokoh-tokoh yang dirujuk oleh sejarahwan Barat dan ilmuwan dunia modern Muslim sekarang ini. Pendekatan ini telah mendiskusikan signifikansi keberadaan dan kemenjadian tanpa mengisyarakatkan kepercayaan kepada dogma Islam.
(lebih…)