Month: November 2011

Sisi Lain Pengorbanan; Antara Ibadah Ritual dan Ibadah Sosial

Oleh: Syafiq Basri Assegaff
Alkisah, pada suatu musim haji, dua malaikat bercakap-cakap di dekat Ka,bah di Masjidil haram.
– Berapa jumlah orang yang naik haji tahun ini?
Enam ratus ribu.
– Berapa yang diterima hajinya?
Hanya dua orang, salah satunya bahkan tidak menunaikan hajinya ke sini.
Kisah bernuansa sufi itu dinisbatkan kepada ulama Abdullah bin Mubarak yang bermimpi bertemu dua malaikat saat ia tidur di dekat Ka’bah. Dalam mimpi itu, malaikat menyatakan, seseorang yang tidak pergi, tetapi diterima hajinya itu adalah Ali bin Al Mufiq, orang Damaskus. (lebih…)

Lanjutkan Pemuda!

Apabila kita hidup delapan puluh dua tahun lalu saat Pemuda Muhammad Yamin, Amir Sjarifuddin, Assat dan Sukiman dan pemudi Sitti Soendari memimpin sebuah ikrar yang kemudian kita kenang sebagai peristiwa Sumpah Pemuda, maka akan kita rasakan bahwa semangat zaman dan suasana mental yang tumbuh dan membakar di kalangan kaum muda saat itu bukan saja sebuah momen histories saat segenap sentimen kedaerahan dan tendensi provisionalisme berubah menjadi kesadaran untuk menyatu dan terikat dalam komunitas impian bersama: bangsa Indonesia. Namun lebih dari kesadaran untuk bertumpah darah satu, tanah air Indonesia; berbangsa satu bangsa Indonesia dan berbahasa satu bahasa Indonesia yang lebih membanggakan lagi bagi kaum pemuda pelajar yang hidup sebagai kaum terjajah adalah untuk pertama kalinya zaman itu dihayati sebagai Zaman Kemenangan! Saat sekumpulan kaum muda yang sering dijuluki inlander, atau bahkan Minke atau Monkey (dalam penuturan dari Pramoedya Ananta Toer) berhasil memenangkan gagasan tentang Indonesia dalam pertarungan di ruang publik kolonial Hindia Belanda. (lebih…)

Revrisond Baswir: Indonesia Benar-Benar TERJAJAH!

TIADA kabar yang amat menggembirakan, selain pernyataan World Bank yang dilansir pekan lalu. Dalam laporan tersebut dikatakan bahwa kondisi perekonomian Indonesia saat ini sudah sama baiknya dengan masa sebelum krisis pada 1997. Salah satu indikasinya adalah pemerintah telah berhasil mengurangi utang luar negeri. Digambarkan pula bahwa kondisi keuangan pemerintah saat ini sudah seperti pada kondisi di akhir 1970-an. Karena kenaikan harga minyak dunia, secara finansial juga mendongkrak kemampuan pemerintah untuk meningkatkan tingkat kesehatan dan pendidikan penduduk. (lebih…)